Rabu, 23 November 2016

UNSUR KEBUDAYAAN DAERAH JAWA BARAT

UNSUR KEBUDAYAAN DAERAH JAWA BARAT
Dalam penulisan kali ini saya akan membahas tentang salah satu unsur kebudayaan daerah Jawa Barat yaitu Kesenian, terdiri atas sebagai berikut :
KIRAB HELARAN
Kirap helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau seni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran. Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ; menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahan di Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah digelar pada saat Hari Jadi ke-6 Kota Cimahi. Kirap ini yang bertolak dari Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah itu, diikuti oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan, gotong gagak, kendang rampak, calung, engrang, reog, barongsai, dan klub motor.
KARYA SASTRA
Di bawah ini disajikan daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah kebudayaan Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastra lainnya dalam bahasa Jawa namun berasal dari daerah Sunda,
  1. Babad Cerbon
  2. Cariosan Prabu Siliwangi
  3. Carita Ratu Galuh
  4. Carita Purwaka Caruban Nagari
  5. Carita Waruga Guru
  6. Kitab Waruga Jagat
  7. Layang Syekh Gawaran
  8. Pustaka Raja Purwa
  9. Sajarah Banten
  10. Suluk Wuyung Aya
  11. Wahosan Tumpawarang
  12. Wawacan Angling Darma
  13. Wawacan Syekh Baginda Mardan
  14. Kitab Pramayoga/jipta Sara
PENCAK SIALAT CIKALONG
Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal dan menyebar, penduduk tempatan menyebutnya “Maempo Cikalong”. Khususnya di Jawa Barat dan diseluruh Nusantara pada umumnya, hampir seluruh perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini.
Daerah Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaan Sunda seperti; musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian moda Cianjuran yang sampai kini dipergunakan dll.
SENI TARI
a. TARI JAIPONGAN
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.
b. TARI MERAK
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupanmerak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri
c. TARI TOPENG
Tari Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng telah ada di dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.
SENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degungbiasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah Sunda :
  1. Bubuy Bulan
  2. Es Lilin
  3. Manuk Dadali
  4. Tokecang
  5. Warung Pojok
WAYANG GOLEK
Jepang boleh terkenal dengan ‘Boneka Jepangnya’, maka tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
ALAT MUSIK
1.      Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
2.      Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional
3.      KETUK TILU Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
4.      SENI BANGRENG Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni “Terbang” dan “Ronggeng”. Seni terbang itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan “Terbang”, yaitu semacam rebana tetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang penabu gendang besar dan kecil.
5.      RENGKONG Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menuainya
6.      KUDA RENGGONG Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.
7.      KECAPI SULING Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.
Sumber :


Mind mapping Manusia dan Penderitaan


Unsur Instrinsik dan Sinopsis Suatu Karya Sastra

MARTINI
Oleh: Kurniawan La
SINOPSIS:
                        Martini adalah seorang TKW yang baru saja pulang dari Arab Saudi setelah 3 tahun lamanya ia meninggalkan kampung halamannya. Akhirnya ia bisa pulang untuk bertatap muka dengan keluarganya, namun ketika sampai di rumah ia mendapatkan suatu kejutan yang besar. Kejutan itu bukan kejutan manis, melainkan sangat pahit. Ketika sampai di rumah, ia menanyakan suaminya berada dimana. Namun ibu martini tidak menjawab. Akhirnya setelah Martini mendesak, ibu martini mengungkapkan bahwa semenjak suaminya membeli rumah baru dari hasil kiriman uang Martini dari Saudi Arabia, Koko (suaminya) kesemsem dengan tetangga barunya, dan dua bulan kemudian mereka menikah. Mereka meninggalkan ibu martini dan anak-anaknya. Ibu martini tidak bisa berbuat apa-apa karena ia sadar bahwa dirinya sudah tua dan tidak ada sanak saudara yang bisa dimintai tolong. Kemarahan Martini semakin meradang karena ternyata uang yang selama ini ia kirim untuk keluarganya malah dipakai oleh suami dan istri barunya. Ia pun mendatangi rumah baru Koko dengan berbagai cacian yang ia lontarkan disepanjang jalan. Spontan para tetangga heran dan berhamburan keluar menyaksikan kemarah Martini yang meradang. Namun para tetangga sadar bahwa Martini sudah mengetahui suaminya menikah lagi. Setelah sampai di depan rumah suaminya, Martini mencaci maki mereka berdua. Martini menaiki tangga rumah dengan mengambil sebuah balok yang dimaksudkan untuk memukul mereka berdua, namun apa daya kaki martini tidak seimbang sehingga ia malah terjatuh.Tiba-tiba seorang pemuda membangungkannya dan berkata bahwa ini sudah sampai di Wonosari daerah yang sudah 3 tahun ia tinggalkan. Martini tersenyum bahagia, ternyata kejadian yang menimpa dirinya itu adalah sebuah mimpi.

UNSUR INTRINSIK
Tema               :  percayalah pada niat baikmu
Latar               :
-          Tempat   :  dalam bis(dalam perjalanan) dan di kampong
-          Waktu     :  tiga tahun setelah kepergian martini ke Arab Saudi
-          Suasana  : diawal cerita suasana yang timbul basa saja, tetapi pada pertengahan cerita suasana yang timbul menegangkan karena adanya konflik yang timbul ketika tokoh utma bermimpi
Plot/alur    : alur cerita itu adalah alur maju(episode) karena jalan cerita dijelaskan secara runtut. Pada awal cerita diawali dengan pengenalan tokoh, kemudian si tokoh bermimpi, pada mimpinya timbul suatu pertentangan  yang berlanjut ke konflik (klimaks) dilanjutkan dengan antiklimaks dan pada akhir cerita terdapat penyelesaian.
 Perwatakan:
-          Tokoh utama(martini) :  wataknya yang sabar,lembut ,pekerja keras,  bertanggung jawab terhadap keluarga,  hal ini di tunjukan dari penjelasan tokoh,penggambaran fisik tokoh serta tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama
-          Tokoh pembantu: 
 Mbok  : sabar
 Andra  :  patuh terhadap orang tua
Mas koko  :  tidak bertanggung jawab terhadap keluarga
 Sudut pandang           : orang ketiga
  Mood/suasana hati    : kecurigaan,kesabaran,kecemburuan,penyesalan,kebahagiaan
  Amanat                      :
-            Seharusnya  suami bertanggungjawab untuk mencari nafkah bagi anak dan istrinya
-          Jangan dulu bersikap su’udzon kepada seseorang bila belum ada buktinya
-          Keuletan dan kesabaran dalam bekerja  akan membuahkan hasil yang baik
-          Selalu  berniat baik untuk mendapatkan ridho Allah swt