UNSUR KEBUDAYAAN DAERAH JAWA BARAT
Dalam penulisan kali ini saya akan
membahas tentang salah satu unsur kebudayaan daerah Jawa Barat yaitu Kesenian,
terdiri atas sebagai berikut :
KIRAB HELARAN
Kirap helaran atau
yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau seni
pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran.
Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus
seperti ; menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan
kegiatan hari-hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari
perwakilan seluruh kelurahan di Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah
digelar pada saat Hari Jadi ke-6 Kota Cimahi. Kirap ini yang bertolak dari
Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang
Hardjakusumah itu, diikuti oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan
seni budaya Sunda, seperti sisingaan, gotong gagak, kendang rampak, calung,
engrang, reog, barongsai, dan klub motor.
KARYA SASTRA
Di bawah ini disajikan
daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah kebudayaan
Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastra
lainnya dalam bahasa Jawa namun berasal dari daerah Sunda,
- Babad Cerbon
- Cariosan Prabu Siliwangi
- Carita Ratu Galuh
- Carita Purwaka Caruban Nagari
- Carita Waruga Guru
- Kitab Waruga Jagat
- Layang Syekh Gawaran
- Pustaka Raja Purwa
- Sajarah Banten
- Suluk Wuyung Aya
- Wahosan Tumpawarang
- Wawacan Angling Darma
- Wawacan Syekh Baginda Mardan
- Kitab Pramayoga/jipta Sara
PENCAK SIALAT CIKALONG
Pencak silat Cikalong
tumbuh dikenal dan menyebar, penduduk tempatan menyebutnya “Maempo Cikalong”.
Khususnya di Jawa Barat dan diseluruh Nusantara pada umumnya, hampir seluruh
perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini.
Daerah Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaan Sunda seperti; musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian moda Cianjuran yang sampai kini dipergunakan dll.
Daerah Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaan Sunda seperti; musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian moda Cianjuran yang sampai kini dipergunakan dll.
SENI TARI
a. TARI JAIPONGAN
Tanah Sunda (Priangan)
dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah
satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong
sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau
pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.Tari
Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung.
Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron,
Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri
khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik
kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya
dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang
menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau
pesta pernikahan.
b. TARI MERAK
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang,
yaitu burung merak.
Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupanmerak yang diangkat ke pentas oleh
Seniman Sunda Raden
Tjetje Somantri
c. TARI TOPENG
Tari Topeng adalah tarian yang
penarinya mengenakan topeng.
Topeng telah ada di dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian
dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para
leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang
dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih
menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.
SENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari,
tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degungbiasanya
ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan
yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak
sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena
nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah
salah satu musik/lagu daerah Sunda :
- Bubuy
Bulan
- Es
Lilin
- Manuk
Dadali
- Tokecang
- Warung
Pojok
WAYANG GOLEK
Jepang boleh terkenal
dengan ‘Boneka Jepangnya’, maka tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang
Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari
kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut
Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai
suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik
Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara
hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik,
yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 –
21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan
antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya
banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang
Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang
Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang
dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini
digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu
(seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang
pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
ALAT MUSIK
1. Calung adalah
alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan
angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah
dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang
tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis
bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun
ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
2. Angklung adalah
sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan
oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung
masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional
3. KETUK
TILU Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan
yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan
penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup
luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat
tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan
dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat
terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
4. SENI
BANGRENG Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni “Terbang” dan
“Ronggeng”. Seni terbang itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan
“Terbang”, yaitu semacam rebana tetapi besarnya tiga kali dari alat rebana.
Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang penabu gendang besar dan kecil.
5. RENGKONG Rengkong
adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat
Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang
pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian
ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi
sampai dengan menuainya
6. KUDA
RENGGONG Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian
helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara
penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat
dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti
seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai
Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.
7. KECAPI
SULING Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang
memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu
yang biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/
alunan tingkat tinggi khas Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah
Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh
dunia.
Sumber :