Rabu, 08 Januari 2020

PEMASARAN INDUSTRI INTERNASIONAL

Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai suatu hubungan kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh negara yang satu dengan negara lain yang berkaitan dengan barang dan jasa sehingga mampu membawa suatu kemakmuran bagi suatu negara.
Perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan. Perdagangan Internasional juga dikenal dengan sebutan perdagangan dunia. Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yaitu impor dan ekspor, yang biasanya disebut sebagai perdagangan ekspor impor.

A. Sifat Pasar Internasional
Perdagangan internasional berada dalam lingkup komoditi dalam pertukaran barang, dengan adanya perbedaan alam di tiap Negara. Namun, dengan adanya perbedaan di tiap – tiap Negara atau daerah, oleh sebab itu ada beberapa karakteristik utama dalam perdagangan Internasional, antara lain :
1. Perdagangan internasional dalam barang dan jumlah jumlah transaksi lebih umumnya, transportasi jarak jauh, untuk memenuhi waktu yang lama, sehingga kedua belah pihak menganggap risiko yang lebih besar dari perdagangan domestik.
2. Rentan terhadap perdagangan internasional dalam barang perdagangan kedua negara dalam politik dan ekonomi perubahan dalam situasi internasional, hubungan bilateral memiliki dampak dalam perubahan kondisi.
3. Barang dalam perdagangan internasional, perdagangan di samping kedua belah pihak, yang harus berhubungan dengan transportasi, asuransi, perbankan, komoditi inspeksi, adat dan lainnya departemen bekerja sama dengan proses perdagangan dalam negeri akan semakin kompleks.

B. Intilijen Pasar dan Riset Pasar
Intelejen pemasaran adalah informasi sehari-hari yang relevan dengan pasar perusahaan, dikumpulkan dan dianaliis secara khusus untuk tujuan yang akurat serta percaya diri dalam pengambilan keputusan untuk menentukan peluang pasar, strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan metric.market intelegent ini termasuk dalam rangka untuk pengumpulan informasi pemasaran.
Terdapat empat langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas intilijen pemasaran, antara lain yaitu :
1.    Mendorong dan melatif staf penjualan untuk menemukan serta melaporkan perkembangan baru yang terjadi di pasar.
2.    Perusahaan bisa mengirim speisalis untuk mengumpulkan intilijen pemasaran ke took lainnya sebagai mystery shoppers (pembelanja siluman) yang akan berperan seperti pembeli yang sesungguhnya dan membeli berbagai jenis barang.
3.    Beberapa perusahaan mungkin akan membentuk suatu pusat pemasaran dan mengumpulkan berbagai informasi dengan cara menyebarkan intilijen pemasaran.
4.    Bagi perusahaan-perusahaan yang mengadakan pengumpulan informasi  pemasaran melalui riset pemasaran.

C. Aspek Hukum dalam Bisnis Internasional
Sumber hukum perdagangan internasional meliputi perjanjian internasional, hukum kebiasaan internasional, prinsip-prinsip hukum umum, putusan-putusan badan pengadilan dan doktrin, kontrak, dan hukum nasional. Diantara berbagai sumber hukum tersebut yang terpenting adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh sendiri oleh para pedagang sendiri.
Kontrak tersebut harus memenuhi beberapa standar internasional, seperti kewajiban memenuhi standar kualitas (quality standard), kejujuran (good faith and fair dealing), permainan bersih (fair play), perlindungan pihak lemah (protection for the weak), pembinaan usaha yang baik (good corporate governance), persaingan sehat (fair competition), perlindungan konsumen (consumer protection).

D.  Resiko dalam Bisnis Internasional

Risiko Perubahan Iklim Politik
Suatu perusahaan yang menjalankan bisnisnya di negara asing akan terpapar pada iklim politik dan peraturan yang mungkin jauh berbeda dengan pasar domestiknya. Jika terjadi perubahan kekuasaan atau gejolak politik pada negara asing tersebut, perusahaan dapat saja mengalami penurunan penjualan atau bahkan kehilangan aset.

Risiko Kurs Mata Uang
Jika suatu perusahaan berdagang dengan negara berkembang yang belum memiliki sistem ekonomi mumpuni, perusahaan tersebut akan terpapar dengan risiko kurs mata uang. Risiko ini terjadi ketika nilai mata uang negara tersebut berfluktuasi secara drastis, sehingga perusahaan tidak dapat memasukkan pergerakan nilai tukar mata uang kedalam perencanaan bisnisnya.

Perbedaan Budaya Pembeli
Ketika perusahaan masuk ke dalam pasar yang berbeda, keinginan konsumen akan sebuah produk juga cenderung akan berbeda. Jika perusahaan tidak dapat beradaptasi dan mengubah produknya agar sesuai untuk pasar tersebut, perusahaan tidak akan bisa mendapatkan untung.

Risiko Hutang dan Gagal Bayar
Ketika perusahaan bergerak di pasar asing, tidak ada jaminan yang bahwa mitra transaksinya dapat membayar tepat waktu atau bahkan mampu membayar. Perusahaan dapat kehilangan banyak uang ketika mitra transaksinya tiba-tiba bubar atau dianggap bangkrut oleh sistem hukum yang berlaku di negara tersebut.

Mengganggu Industri Lokal
Masuknya perusahaan asing kedalam pasar negara berkembang dapat mengganggu atau bahkan menghancurkan industri lokal yang masih berkembang. Perusahaan asing yang sudah besar dapat memanfaatkan aglomerasi dan economies of scale dalam memproduksi suatu barang, sehingga harga produksinya jauh lebih murah dibanding perusahaan lokal. ketimpangan ini dapat membuat perusahaan lokal gagal bersaing di pasar, sehingga perusahaan lokal tersebut gulung tikar.

Risiko Pelanggaran Hak Cipta
Pembajakan dan imitasi produk menjadi masalah besar bagi perusahaan yang bergerak di pasar internasional. Perusahaan tersebut memiliki potensi untuk dicuri produknya oleh kompetitor asing. Contoh dari pencurian ini adalah tuduhan-tuduhan kepada perusahaan China yang melakukan reverse engineering mobil, chip, dan barang elektronik lainnya. Selain produk hardware, banyak juga tuduhan pembajakan software yang membuat perusahaan pengembang merugi milyaran dollar. Salah satu software yang rawan dibajak oleh hacker-hacker internasional adalah games.

Risiko Dependensi Terhadap Negara Lain
Sebuah negara yang melakukan spesialisasi dapat menjadi dependen kepada negara lain untuk suatu produk yang tidak dapat diproduksi sendiri. Jika negara penyedia barang tersebut melakukan embargo atau boikot, dan barang yang dijual adalah barang kebutuhan dasar masyarakat, maka negara pembeli dapat mengalami kekacauan karena kekurangan barang tersebut.

Risiko Eksploitasi Sumberdaya
Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara melakukan eksploitasi sumber daya alam berlebihan untuk memenuhi tuntutan pasar. Permintaan yang tinggi terhadap sebuah produk akan memaksa negara/perusahaan untuk mengeksploitasi sumberdaya alam demi mengejar profit. Mereka seringkali tidak peduli terhadap dampak lingkungan ataupun sosial yang ditimbulkan dari eksploitasi tersebut. Oleh karena itu, terkadang biaya eksternalitas dari eksploitasi sumber daya alam lebih tinggi dibandingkan keuntungan nominal yang didapat ketika

E. Strategi Memasuki Pasar Internasional 
Ada beberapa pilihan strategi untuk memasuki sebuah pasar host country, yaitu :
1. Melalui kegiatan ekspor ( exporting ) baik secara langsung maupun  tidak langsung ke host country.
2. Melalui aliansi strategis ( strategic ailiances ) : lisensi, waralaba, usaha patungan, dan kontrak produksi / manufaktur dengan mitra lokal di host country.
3. Melalui investasi langsung ( foreign direct investment – FDI ) dalam bentuk pengambilalihan perusahaan ( akuisisi ) yang sudah ada maupun mendirikan anak perusahaan sendiridi host country.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar