TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Kebudayaan
Disusun
oleh :
Dita
Ayuningtyas Dewi Asih 18216076
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi
kebudayaan. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan
karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai
dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya
Setiap manusia juga
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu disebabkan mereka memiliki pergaulan
sendiri di wilayahnya sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan yang
berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan disebabkan karna perbedaan yang
dimiliki seperti faktor lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri dan
berbagai faktor lainnya yang menimbulkan keberagaman budaya tersebut. Seiring
dengan berkembangnya teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia
diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kebudayaan
masing – masing daerah, karena kebudayaan merupakan jembatan yang menghubungkan
manusia dengan manusia yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi
atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk
yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan
mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika
selalu mengaktivisasikan dirinya.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
o
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia
adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani
akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
o
ABINENO J. I
Manusia
adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana”.
o
UPANISADS
Manusia
adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
o
SOKRATES
Manusia
adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
o
KEES BERTENS
Manusia
adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak
dinyatakan.
o
I WAYAN WATRA
Manusia
adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan
karsa.
o
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia
adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia
dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
o
ERBE SENTANU
Manusia
adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah
ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
o
PAULA J. C & JANET W. K
Manusia
adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung
jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola
berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
B. Hakikat Manusia
Hakikat
manusia adalah pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada
persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaiannya.
Hakikat Manusia adalah
sebagai berikut :
a.
Mahluk ciptaan tuhan yang tediri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh
dalah materi yang dapat dilihat , diraba, dan dirasa wujudnya konkrit tapi
tidak abadi.
b.
Mahluk ciptaan tuhan yang paling
sempurna jika dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya. Kesempuranaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi penciptanya dengan
akal dan pikiran dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia.
c.
Individu yang memiliki sifat rasional
yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual. Yang mengarahkan dirinya
ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya.
d.
Individu yang dalam hidupnya selalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya senidiri, membantu
orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu membutuhkan
manusia lain untuk dapat bertahan hidup.Hal tersebut benar – benar dianut oleh
masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat
bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.Segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di
Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti
yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan
sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem
ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan
hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau
masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan
tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem
sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem
teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai
budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling
menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut.
Pada dasarnya
masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran
terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat
istiadat yang ada di Indonesia.
Pada
umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan
dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya :
Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun
ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut
sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang
dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah
adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai
individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk
melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai
orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat
yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang
sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang terjadi.
Berbagai
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat
memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang
berasal dari luar masyarakat tersebut
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan
dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan
sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur
kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang
baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
D. Pengertian Kebudayaan
Kata
"kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah"
yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau
akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal".
Pengertian Kebudayaan
secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila,
hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa
pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang
harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan
masyarakat.
Pengertian
Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture. merupakan suatu istilah yang
relatif baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul
pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843 para ahli antropologi
memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam,
sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture dan holticulture. Hal ini bisa
kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa Latin colere yang
berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu
juga berarti "pembentukan dan pemurnian jiwa". Seorang antropolog
lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New
York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan
bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan
terbentuk dari suatu sistem, sistem ini kemudian disebut sebagai unsur yang
membentuk sebuah budaya, mulai dari bahasa, pengetahuan, tekhnologi dan lain
lain. semua itu adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap
kebudayaan untuk menunjukkan eksistensi mereka. Menurut Koentjaraningrat unsur
kebudayaan tersebut terdiri atas 7 unsur yakni :
1.bahasa
yaitu suatu sistem
perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan
manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi
2. sistem pengetahuan
yaitu semua hal yang
diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun
sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu
3. organisasi sosial
yaitu keseluruhan sistem
yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari
unsur kebudayaan universal
4. sistem peralatan
hidup dan tekhnologi
yaitu rangkaian konsep
serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup
manusia dalam kebudayaannya
5. sistem mata
pencarian hidup
yaitu rangkaian
aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam
konteks kebudayaan
6. Kesenian
yaitu suatu sistem
keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna
yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
7. sistem religi
yaitu rangkaian
keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi
melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib
Selain
Koentjaraningrat beberapa ahli telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok
kebudayaan, seperti Bronislaw Malinowski , C. Kluckhoh :
a.
Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski
menyatakan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut
:
• Sistem norma-norma
yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan
alam sekelilingnya.
• Organisasi ekonomi
• Alat dan lembaga atau
petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
• Organisasi kekuatan
(politik)
b.
C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan
ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu :
• sistem mata
pencaharian hidup
• sistem peralatan dan
teknologi
• sistem organisasi kemasyarakatan
• sistem pengetahuan
• bahasa
• kesenian
• sistem religi dan
upacara keagamaan
F. Wujud Kebudayaan
O Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat
kebudayaan itu dibagi
menjadi dalam 3 wujud, yaitu :
1. Wujud sebagai satu
kompleks dari ide-ide, norma-norma
2. Wujud kebudayaan
sebagai suatu komleks aktifitas
3. Wujud kebudayaan
sebagai benda-benda hasil karya manusia
O Wujud Kebudayaan
Menurut J.J Hoenigman
wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu
:
1. Gagasan, yiatu
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam alam pikiran warga masyarakat.
Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan
maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas, yaitu
wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan yang berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan , sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, serta dapat dinikmati dan di dokumentasikan.
3. Artefak, yaitu wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia
dalam masyarakat yang berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, di dokumentasikan. Artefak sifatnya paling konkret di antara ketiga
wujud kebudayaan.
G.
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan
sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam
karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia universal memiliki 5 masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakikat hidup manusia
Hakikat hidup untuk
setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup,
adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal
yang baik.
2.Hakikat karya manusia
Setiap budaya
hakikatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan
untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak
hidup untuk menambah karya lagi.
3.Hakikat waktu manusia
Hakikat waktu untuk
setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa
lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.Hakikat alam manusia
Ada kebudayaan yang
menganggap manusia harus mengeksploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik
mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan
menyerah pada alam.
5.Hakikat hubungan
Manusia
Dalam hal ini ada yang
mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adapula yang berpandangan
individualis.
H.
Perubahan Kebudayaan
Apa
itu perubahan kebudayaan? Perubahan kebudayaan dalam masyarakat yaitu gejala
perubahan pola hidup, kebiasaan dan struktur sosial dalam masyarakat yang
disebabkan oleh beberapa faktor. Perubahan kebudayaan ini merupakan hal alami
yang terjadi di masyarakat dikarenakan sifat alami manusia yang selalu ingin
mengadakan perubahan.
perubahan sosial budaya
adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu
masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi; cara dan pola pikir
masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan
baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana
alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari
perubahan.
Seperti
yang telah disebutkan di atas, perubahan jumlah penduduk merupakan salah satu
penyebab perubahan kebudayaan secara intern, baik itu dikarenakan kelahiran,
kematian ataupun perpindahan (migrasi). Perpindahan penduduk merupakan salah
satu penyebab yang patut diperhitungkan. Biasanya masyarakat pendatang
cenderung membawa kebudayaan asalnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran
kebudayaan masyarakat asal dan terjadi pembauran kebudayaan. Hal ini diperkuat
jika kebudayaan yang dibawa tampak lebih modern dan lebih menarik. Sebagai contoh
masyarkat ibu kota yang melakukan migrasi ke daerah, cenderung memamerkan hal –
hal baru yang dimiliki dan membawa kebudayaan kota yang biasa dilakukan ke
daerah. Hal ini ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat daerah
tertarik dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan
tetapi, tidak semua kebudayaan yang di bawa membawa pengaruh positif. Contoh
lain yaitu adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan
kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah
kebiasaan masyarkat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan
surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan
handphone. Bahkan handphone bukan lagi barang mewah.
Contoh
lain penyebab perubahan kebudayaan secara eksternal adalah masuknya kebudayaan
barat ke Indonesia dengan sangat mudah seperti perayaan Valentine, April mop,
dan Halloween . Media masa, merupakan salah satu sarana utama masuknya
kebudayaan tersebut dan berbaur dengan kebudayaan kita. Sebagian besar
masyarakat Indonesia saat ini selalu merayakan Valentine sebagai hari kasih
sayang, tanpa mengetahui asal muasal dan tujuan kebudayaan tersebut. Pada
umumnya mereka hanya menirukan kebiasaan yang dilakukan masyarakat barat untuk
memberikan kado, tanda kasih sayang ke orang – orang spesial seperti yang
dilakukan di film, televisi ataupu di artikel – artikel majalah. Hal ini sangat
mengubah kebiasaan masyarakat kita. Buktinya setiap bulan Februari seluruh
pusat perbelanjaan di Indonesia selalu dipenuhi oleh pernak pernik Valentine,
setiap stasiun televisi menyiarkan berbagai film romantis, dll. Akan tetapi,
kebudayaan tersebut juga memberikan dampak negative untuk masyarakat Indonesia.
Terbukti dengan banyaknya remaja di tangkap saat merayakan Valentine dengan
minuman keras dan seks bebas.
Masyarakat
pada umumnya memang cenderung untuk menirukan hal – hal baru yang dianggap
canggih, menarik dan menyenangkan, tanpa memikirkan dampaknya. Hal ini sudah
sepatutnya diwapadai. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang
memudahkan setiap orang berkomunikasi dengan orang lain antar daerah, antar
pulau, antar negara bahkan antar benua tidak menutup kemungkinan masuknya
kebudayaan – kebudayaan asing kedalam masyarakat tersebut dan berbaur. Ditambah
pula kesadaran generasi muda untuk mempertahankan kebudayaan asli yang semakin
menurun memungkinkan hilangnya kebudayaan asli dari setiap masyarakat,
khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut kepedulian dan perhatian lebih
lanjut agar masyarakat Indonesia dapat mempertahankan kebudayaan – kebudayaan
positif yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia di masa – masa mendatang.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta atau
terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang
ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal
pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya
menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal,
intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan
semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan
kebudayaan. Ada hubungan antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah
produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata
lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendudukungnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia
dan kebudayaan merupakan suatu hal yang saling berkaitan. Dimana kebudayaan ada
karena adanya manusia sebagai pencipta kebudayaan. Kebudayaan lahir dari
kegiatan sehari-hari yang manusia lakukan. Kebudayaan terus hidup dan
berkembang ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup
manakala ada manusia sebagai pendudukungnya melestarikan dan mewariskannya
secara turun menurun kepada generasi yg dibawahnya.
B. Saran
Kebudayaan
akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan
dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, setiap hari manusia melihat dan menggunakan
kebudayaan, bahkan secara tidak sadar manusia merusak kebudayaan.Maka dari itu,
sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus berbudaya dengan
melestarikan kebudayaan yang ada agar tetap hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Manusia sebagai Makhluk
yang Berbudaya
https://kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/
diakses tanggal 24
September 2016
Pengertian Hakikat
Manusia
http :
//Jjangnews.blogspot.co.id/2015/03/apa-itu-pengertian-hakikat-manusia.html?m=1
diakses tanggal 24
September 2016
Kepribadian Bangsa
Timur
http://mayangarmyta.wordpress.com/2010/10/31/kepribadian-bangsa-timur/
diakses tanggal 24
September 2016
Unsur-Unsur Kebudayaan
http://mbahkarno.blogspot.co.id/2013/09/unsur-unsur-kebudayaan-beserta.html
http://sandri09a.blogspot.com/2012/05/unsur-unsur-kebudayaan.html
diakses tanggal 24
September 2016
Penyebab Perubahan
Kebudayaan di Indonesia
http://dionoize.blogspot.com/2012/03/penyebab-perubahan-kebudayaan-di.html
diakses tanggal 26 September
2016
Manusia dan Kebudayaan
http://rekianmaulana.blogspot.com/2013/04/manusia-dan-kebudayaan_8141.html
diakses tanggal 26
September 2016
TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
Biografi
7 Tokoh Kebudayaan diluar dan didalam Negeri
1.
Selo
Soemardjan
Nama
: Prof. Dr. Kanjeng Pangeran
Haryo Selo Soemardjan
Lahir : Yogjakarta. 23 Mei 1915
Meninggal : Jakarta, 11 Juni 2003
Gelar : Bapak Sosiologi Indonesia
Pendidikan : Dokter Cornell University, AS
Karya : Social Changes in Yogjakarta (1962)
Gerakan
10 Mei 1963 di Sukabumi
Desentralisasi
pemerintahan
“Kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat”
2.
Edward
Burnett Tylor
Lahir : Camberwell, London, England, 2 Oktober
1832
Meninggal : Wellington, Somerset, England, United Kingdom, 2
Januari 1917
Kewarganegaraan : Inggris
Pendidikan : Oxford University
Menurut Edward Burnett Tylor,
“Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.”
3.
Andreas
Eppink
Lahir : 9 Agustus 1946
Kewarganegaraan : Netherlands, Dutch
Pendidikan : - Bachelor in Sociology, University Amsterdam,
The Netherlands, 1968
-
Bachelor in Psychology, University
Amsterdam, 1969
-
Master of Arts in Psychology,
Universitas Amsterdam 1971
-
Doctor of Philosophy, University
Amsterdam, 1977
-
Psychoterapist, Univesity Amsterdam,
1981
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial, norma social, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
4.
Ki
Hajar Dewantara
Lahir : Pakualaman, masa Hindia Belanda 2 Mei 1889
Meninggal : Yogjakarta, 26 April 1959
Kebudayaan berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman
dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
5.
Ki Sarmidi Mangunsarkoro
Lahir : 23 Mei 1904
Meninggal : 8 Juni 1957
Karya- karya : Disepanjang hidupnya Ki Sarmidi Mangunsarkoro menulis
beberapa buku-buku mengenai pendidikan nasional, kebudayaan, dan juga politik.
Buku-buku tulisannya antara lain : - Pendidikan Nasional (Keluarga, Jogjakarta,
1948)
-
Masyrakat Sosialis (Pelopor Jogjakarta, 1951)
-
Dasar-Dasar Pendidikan Nasional (Pertjetakan
Keluarga, 1951)
-
Kebudajaan Rakjat (Usaha Penerbitan Indonesia,
1951)
Kebudayaan adalah
segala sesuatu yang merupakan (bersifat) hasil dari kerja jiwa manusia dalam
arti seluas-luasnya.
6.
Moh.
Hatta
Nama : Dr. H.
Mohammad Hatta
Lahir : Bukit tinggi, 12 Agustus
1902
Meninggal : Jakarta, 14 Maret 1980
Pendidikan : Eramus UniversityRotterdam
(1921-1932)
Buku : - Karya lengkap Bung
Hatta
-
Portrait of a Patriot : Selected writings (1972)
-
Pengantar ke Jalan Ekonomi Sosiologi
-
Indonesia National Education
-
Bung Hatta Menjawab (1978)
-
Putra Reports
-
Our Democracy
Kebudayaan merupakan ciptaan hidup
dari suatu bangsa
7.
Clifford
Geertz
Nama :
Clifford James Geertz
Lahir : San
Francisco, 23 Agustus1926
Meninggal : Philadelphia, 30
Oktober 2006
Kebangsaan : Amerika Serikat
Bidang : Antropologi
Institusi : University of Chicago
Institute
for Advanced Study
Princeton,
New Jersey
Alma mater : Antioch College, Harvard University
Menurut Geertz, “ Kebudayaan
adalah suatu sistem makna dan simbol yang disusun dalam pengertian di mana
individu-individu mendefinisikan dunianya, menyatakan perasaannya dan
memberikan penilaian-penilaiannya; suatu pola makna yang ditransmisikan secara
historic diwujudkan didalam bentuk-bentuk simbolik melalui sarana dimana
orang-orang mengkomunikasikan, mengabadikannya, dan mengembangkan pengetahuan
dan sikap-sikapnya kearah kehidupan; suatu kumpulan peralatan simbolik untuk
mengatur perilaku, sumber informasi yang ekstrasomatik.”
Sumber Referensi :
In Memoriam Selo
Soemardjan http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedia/s/selosoemardjan/inmemoriam_selo.html
Diakses
tanggal 24 September 2016
Edward Burnett
Tylor
https
://en.m.wikipedia.org/wiki/Edward_Burnett_Tylor
Diakses
tanggal 25 September 2016
Budaya
https
: //id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya
Diakses
tanggal 24 September 2016
Andreas Eppink
http
://prabook.com/web/mobile/#!profile/122022
Diakses
tanggal 25 September 2016
Sarmidi
Mangunsarkoro
https
://id.m.wikipedia.org/wiki/Ki_Sarmidi_Mangunsarkoro
Diakses
tanggal 24 September 2016
Agama dan
Kebudayaan dalam Islam
Diakses
tanggal 24 September 2016
Mohammad Hatta
https
: //en.m.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta
Diakses
tanggal 25 September 2016
100 Pengertian
Kebudayaan
Diakses
tanggal 24 September 2016
Clifford Geertz
https
: //en.m.wikipedia.org/wiki/Clifford_Geertz
Diakses
tanggal 24 September 2016
Konsep
Kebudayaan Menurut Geertz
https
://etnobudaya.net/2008/04/01/konsep-kebudayaan-menurut-geertz/
Diakses
tanggal 24 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar