Rabu, 26 Oktober 2016

Tugas IBD 1 Manusia dan Kebudayaan

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

Manusia dan Kebudayaan


Disusun oleh :
Dita Ayuningtyas Dewi Asih                      18216076


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan dan  kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya
Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan disebabkan karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan keberagaman budaya tersebut. Seiring dengan berkembangnya teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kebudayaan masing – masing daerah, karena kebudayaan merupakan jembatan yang menghubungkan manusia dengan manusia yang lain.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manusia
            Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
o   NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
o   ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
o    UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
o    SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
o   KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
o   I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
o   OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
o    ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
o    PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

B.      Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaiannya.
Hakikat Manusia adalah sebagai berikut :
a.       Mahluk ciptaan tuhan yang tediri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh dalah materi yang dapat dilihat , diraba, dan dirasa wujudnya konkrit tapi tidak abadi.
b.      Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya. Kesempuranaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi penciptanya dengan akal dan pikiran dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia.
c.       Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual. Yang mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.      Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya senidiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

C.        Kepribadian Bangsa Timur
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu membutuhkan manusia lain untuk dapat bertahan hidup.Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
            Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3.  Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
2.  Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.  Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

D.    Pengertian Kebudayaan
Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal".
Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.  Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture. merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan pemurnian jiwa". Seorang antropolog lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

E.     Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan terbentuk dari suatu sistem, sistem ini kemudian disebut sebagai unsur yang membentuk sebuah budaya, mulai dari bahasa, pengetahuan, tekhnologi dan lain lain. semua itu adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap kebudayaan untuk menunjukkan eksistensi mereka. Menurut Koentjaraningrat unsur kebudayaan tersebut terdiri atas 7 unsur yakni :
1.bahasa
yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi
2. sistem pengetahuan
yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu
3. organisasi sosial
yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal
4. sistem peralatan hidup dan tekhnologi
yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya
5. sistem mata pencarian hidup
yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan
6. Kesenian
yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
7. sistem religi
yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib

Selain Koentjaraningrat beberapa ahli telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, seperti Bronislaw Malinowski , C. Kluckhoh :
a.       Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut :
• Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.
• Organisasi ekonomi
• Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
• Organisasi kekuatan (politik)

b.      C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu :
• sistem mata pencaharian hidup
• sistem peralatan dan teknologi
• sistem organisasi kemasyarakatan
• sistem pengetahuan
• bahasa
• kesenian
• sistem religi dan upacara keagamaan

F. Wujud Kebudayaan
O Wujud Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat
kebudayaan itu dibagi menjadi dalam 3 wujud, yaitu :
1. Wujud sebagai satu kompleks dari ide-ide, norma-norma
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu komleks aktifitas
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
O Wujud Kebudayaan Menurut J.J Hoenigman
 wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Gagasan, yiatu kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam alam pikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan , sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat dinikmati dan di dokumentasikan.
3. Artefak, yaitu wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat yang berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, di dokumentasikan. Artefak sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.

G.  Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia universal memiliki 5 masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakikat hidup manusia
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.Hakikat karya manusia
Setiap budaya hakikatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.Hakikat waktu manusia
Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.Hakikat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5.Hakikat hubungan Manusia
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adapula yang berpandangan individualis.

H. Perubahan Kebudayaan
Apa itu perubahan kebudayaan? Perubahan kebudayaan dalam masyarakat yaitu gejala perubahan pola hidup, kebiasaan dan struktur sosial dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor. Perubahan kebudayaan ini merupakan hal alami yang terjadi di masyarakat dikarenakan sifat alami manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, perubahan jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara intern, baik itu dikarenakan kelahiran, kematian ataupun perpindahan (migrasi). Perpindahan penduduk merupakan salah satu penyebab yang patut diperhitungkan. Biasanya masyarakat pendatang cenderung membawa kebudayaan asalnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran kebudayaan masyarakat asal dan terjadi pembauran kebudayaan. Hal ini diperkuat jika kebudayaan yang dibawa tampak lebih modern dan lebih menarik. Sebagai contoh masyarkat ibu kota yang melakukan migrasi ke daerah, cenderung memamerkan hal – hal baru yang dimiliki dan membawa kebudayaan kota yang biasa dilakukan ke daerah. Hal ini ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat daerah tertarik dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi, tidak semua kebudayaan yang di bawa membawa pengaruh positif. Contoh lain yaitu adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah kebiasaan masyarkat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan handphone. Bahkan handphone bukan lagi barang mewah.
Contoh lain penyebab perubahan kebudayaan secara eksternal adalah masuknya kebudayaan barat ke Indonesia dengan sangat mudah seperti perayaan Valentine, April mop, dan Halloween . Media masa, merupakan salah satu sarana utama masuknya kebudayaan tersebut dan berbaur dengan kebudayaan kita. Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini selalu merayakan Valentine sebagai hari kasih sayang, tanpa mengetahui asal muasal dan tujuan kebudayaan tersebut. Pada umumnya mereka hanya menirukan kebiasaan yang dilakukan masyarakat barat untuk memberikan kado, tanda kasih sayang ke orang – orang spesial seperti yang dilakukan di film, televisi ataupu di artikel – artikel majalah. Hal ini sangat mengubah kebiasaan masyarakat kita. Buktinya setiap bulan Februari seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia selalu dipenuhi oleh pernak pernik Valentine, setiap stasiun televisi menyiarkan berbagai film romantis, dll. Akan tetapi, kebudayaan tersebut juga memberikan dampak negative untuk masyarakat Indonesia. Terbukti dengan banyaknya remaja di tangkap saat merayakan Valentine dengan minuman keras dan seks bebas.
Masyarakat pada umumnya memang cenderung untuk menirukan hal – hal baru yang dianggap canggih, menarik dan menyenangkan, tanpa memikirkan dampaknya. Hal ini sudah sepatutnya diwapadai. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang memudahkan setiap orang berkomunikasi dengan orang lain antar daerah, antar pulau, antar negara bahkan antar benua tidak menutup kemungkinan masuknya kebudayaan – kebudayaan asing kedalam masyarakat tersebut dan berbaur. Ditambah pula kesadaran generasi muda untuk mempertahankan kebudayaan asli yang semakin menurun memungkinkan hilangnya kebudayaan asli dari setiap masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut kepedulian dan perhatian lebih lanjut agar masyarakat Indonesia dapat mempertahankan kebudayaan – kebudayaan positif yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia di masa – masa mendatang.

I.       Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu hal yang saling berkaitan. Dimana kebudayaan ada karena adanya manusia sebagai pencipta kebudayaan. Kebudayaan lahir dari kegiatan sehari-hari yang manusia lakukan. Kebudayaan terus hidup dan berkembang ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya melestarikan dan mewariskannya secara turun menurun kepada generasi yg dibawahnya.

B.     Saran
Kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan secara tidak sadar manusia merusak kebudayaan.Maka dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus berbudaya dengan melestarikan kebudayaan yang ada agar tetap hidup.


DAFTAR PUSTAKA
Manusia sebagai Makhluk yang Berbudaya
https://kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/
diakses tanggal 24 September 2016

Pengertian Hakikat Manusia
http : //Jjangnews.blogspot.co.id/2015/03/apa-itu-pengertian-hakikat-manusia.html?m=1
diakses tanggal 24 September 2016

Kepribadian Bangsa Timur
http://mayangarmyta.wordpress.com/2010/10/31/kepribadian-bangsa-timur/
diakses tanggal 24 September 2016

Unsur-Unsur Kebudayaan
http://mbahkarno.blogspot.co.id/2013/09/unsur-unsur-kebudayaan-beserta.html
http://sandri09a.blogspot.com/2012/05/unsur-unsur-kebudayaan.html
diakses tanggal 24 September 2016

Penyebab Perubahan Kebudayaan di Indonesia
http://dionoize.blogspot.com/2012/03/penyebab-perubahan-kebudayaan-di.html
diakses tanggal 26 September 2016

Manusia dan Kebudayaan
http://rekianmaulana.blogspot.com/2013/04/manusia-dan-kebudayaan_8141.html
diakses tanggal 26 September 2016







TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
Biografi 7 Tokoh Kebudayaan diluar dan didalam Negeri
1.      Selo Soemardjan
Nama               : Prof. Dr. Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan
Lahir                : Yogjakarta. 23 Mei 1915
Meninggal       : Jakarta, 11 Juni 2003
Gelar               : Bapak Sosiologi Indonesia
Pendidikan      : Dokter Cornell University, AS
Karya              : Social Changes in Yogjakarta (1962)
                                                            Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi
                                                            Desentralisasi pemerintahan
“Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat”
                    
2.      Edward Burnett Tylor
Nama                           : Sir Edward Burnett Tylor
Lahir                            : Camberwell, London, England, 2 Oktober 1832
Meninggal                   : Wellington, Somerset, England, United Kingdom, 2 Januari 1917
Kewarganegaraan       : Inggris
Pendidikan                  : Oxford University
Menurut Edward Burnett Tylor, “Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.”

3.      Andreas Eppink
Nama                          : Andreas Eppink
Lahir                            : 9 Agustus 1946
Kewarganegaraan       : Netherlands, Dutch
Pendidikan                  : - Bachelor in Sociology, University Amsterdam, The Netherlands, 1968
-          Bachelor in Psychology, University Amsterdam, 1969
-          Master of Arts in Psychology, Universitas Amsterdam 1971
-          Doctor of Philosophy, University Amsterdam, 1977
-          Psychoterapist, Univesity Amsterdam, 1981
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma social, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

4.      Ki Hajar Dewantara
Nama                    : Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Lahir                      : Pakualaman, masa Hindia Belanda 2 Mei 1889
Meninggal           : Yogjakarta, 26 April 1959
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.





5.       Ki Sarmidi Mangunsarkoro
Nama                    : Sarmidi Mangunsarkoro
Lahir                      : 23 Mei 1904
Meninggal           : 8 Juni 1957
Karya- karya       : Disepanjang hidupnya Ki Sarmidi Mangunsarkoro menulis beberapa buku-buku mengenai pendidikan nasional, kebudayaan, dan juga politik. Buku-buku tulisannya antara lain : - Pendidikan Nasional (Keluarga, Jogjakarta, 1948)
-          Masyrakat Sosialis (Pelopor Jogjakarta, 1951)
-          Dasar-Dasar Pendidikan Nasional (Pertjetakan Keluarga, 1951)
-          Kebudajaan Rakjat (Usaha Penerbitan Indonesia, 1951)

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang merupakan (bersifat) hasil dari kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

6.       Moh. Hatta
Nama                    : Dr. H. Mohammad Hatta
Lahir                      : Bukit tinggi, 12 Agustus 1902
Meninggal           : Jakarta, 14 Maret 1980
Pendidikan         : Eramus UniversityRotterdam (1921-1932)
Buku                      : - Karya lengkap Bung Hatta
-          Portrait of a Patriot : Selected writings (1972)
-          Pengantar ke Jalan Ekonomi Sosiologi
-          Indonesia National Education
-          Bung Hatta Menjawab (1978)
-          Putra Reports
-          Our Democracy        
Kebudayaan merupakan ciptaan hidup dari suatu bangsa

7.       Clifford Geertz
Nama                                    : Clifford  James Geertz
Lahir                                     : San Francisco, 23 Agustus1926
Meninggal                           : Philadelphia, 30 Oktober 2006
Kebangsaan                         : Amerika Serikat
Bidang                                  : Antropologi
Institusi                                 : University of Chicago
                                    Institute for Advanced Study
                                    Princeton, New Jersey
Alma mater               : Antioch College, Harvard University
Menurut Geertz, “ Kebudayaan adalah suatu sistem makna dan simbol yang disusun dalam pengertian di mana individu-individu mendefinisikan dunianya, menyatakan perasaannya dan memberikan penilaian-penilaiannya; suatu pola makna yang ditransmisikan secara historic diwujudkan didalam bentuk-bentuk simbolik melalui sarana dimana orang-orang mengkomunikasikan, mengabadikannya, dan mengembangkan pengetahuan dan sikap-sikapnya kearah kehidupan; suatu kumpulan peralatan simbolik untuk mengatur perilaku, sumber informasi yang ekstrasomatik.”


Sumber Referensi :
Diakses tanggal 24 September 2016

Edward Burnett Tylor
https ://en.m.wikipedia.org/wiki/Edward_Burnett_Tylor
Diakses tanggal 25 September 2016

Budaya
https : //id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya
Diakses tanggal 24 September 2016

Andreas Eppink
http ://prabook.com/web/mobile/#!profile/122022
Diakses tanggal 25 September 2016

Sarmidi Mangunsarkoro
https ://id.m.wikipedia.org/wiki/Ki_Sarmidi_Mangunsarkoro
Diakses tanggal 24 September 2016

Agama dan Kebudayaan dalam Islam
Diakses tanggal 24 September 2016

Mohammad Hatta
https : //en.m.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta
Diakses tanggal 25 September 2016

100 Pengertian Kebudayaan
Diakses tanggal 24 September 2016

Clifford Geertz
https : //en.m.wikipedia.org/wiki/Clifford_Geertz
Diakses tanggal 24 September 2016

Konsep Kebudayaan Menurut Geertz
https ://etnobudaya.net/2008/04/01/konsep-kebudayaan-menurut-geertz/
Diakses tanggal 24 September 2016




Tidak ada komentar:

Posting Komentar